1.
Arti Penting Kepemimpinan.
Seseorang yang menjabat sebagai pemimpinan
tidak hanya ingin mencapai kedudukan tertinggi disuatu organisasi. Namun inti dari kepemimpina adalah fungsi atau
tugas. Dia melakukan bukan hanya untyk kepentingan diri sendiri namun untuk
mencapai kepentingan bersama disuatu organisasi. Tujuan untuk mencapai
keberhasilan berguna dan bermanfaat bagi kesejahteraan kehidupan orang banyak.
Menurut Bennis dan Nanus (1985) “
Kepemimpinan sering dikatakan mitos, karena merupakan keterampilan yang langka.
Ia adalah suatu proses insani, penuh dengan uji coba, menang atau kalah, banyak
menyita waktu, sesuatu yang kebetulan. Kepemimpinan adalah Kharismatik.”
Tujuan kepemimpinan adalah tugas
pengabdian , dia bergerak demi menyelesaikan suatu permasalahan demi tujuan
cita-cita bersama. Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan menajemn yang kuat
agar mengasilkan hasil yang optimal. Kehadiran seorang pemimpin dalam suatu
organisasi ialah untuk menggerakkan orang- orang dalam organisasi tersebut.
2.
Topologi Kepemimpinan.
Tipe kempemimpinan menurut
Siagan(1997):
a. Tipe Otoriter, yaitu tipe dengan gaya kepemimpinan yang mengaanggap
organisasi sebagai milik pribadi. Pemimpin ini mempunyai sifat yang egois,
egoismenya sangat besar yang selalu memaksa kehendak dan tidak mengenal musyawarah
dan tipe kepemimpinan ini sangat keras.
b. Tipe
Militeristis yaitu tipe dengan gaya kempemimpinan mempunyai sifat Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahan.
c. Tipe Paternalistik, yaitu tipe dengan
gaya kepemimpinan yang mememiliki sifat yqng mengutamakan kebersamaan. Pemimpin
yang memperlakukan bawahan seadil dan serata mungkin.
d. Tipe Kharismatik, yaitu
pemimpin yang diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria
untuk karisma. Adanya keyetarikan yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut yang sangat banyak. Mereka tidak bisa menjelaskan secara pasti
kenapa mereka mengangumi pemimpin
tersebut.
e. Tipe Demokratis, yaitu tipe
kepemimpinan yang sangat mengandalkan team work. Sesuai dengan tujuan awal
kepemimpinan. Dimana seorang pemimpin selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan
kritik dari bawahannya.
3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepemimpinan.
a.
Faktor Kemampuan.
Kemampuan adalah potensi yang
dimiliki seseorang yang didapatkan sejak lahir dan didapatkan melalui
pendidikan. Dalam kepemimpinan, faktor pribadi
yang berupa berbagai kompetensi yang dimiliki sangat mempengaruhi proses
kepemimpinannya. Konsepsi kepemimpinan umumnya memusatkan perhatian kepada
pribadi pemimpin dengan berbagai kualitas/kemampuan yang dimilikinya.
b.
Faktor Jabatan.
Jabatan adalah struktur kekuasaan
yang diduduki oleh pemimpin tersebut. Seorang
pemimpin harus memiliki citra tentang perilaku kepemimpinan yang digunakan
sehingga sesuai dengan situasi yang menyertainya dan dia harus memahami konsep peranan role
consept dan role ekspektation
c.
Faktor Situasi dan Kondisi.
Disaat situasi tertentu seorang
pemimpin terkadang bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikan
sesuatu. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang
harus saling dikuatkan agar selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan
kondusif.
4.
Implikasi Menajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi
Menurut Teori Gril yamg dikemukakan
oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton. Mereka membedakan dimensi kepemimpinan
menjadi dua yaitu concern for people dan concern for production. Berdasarkan
dua aspek tersebut teori ini mengenal 5 gaya kepemimpinan yaitu:
a. Improvised, yaitu pemimpin
menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu.
b. Country Club, yaitu pemimpin yang
memperhatikan hubungan informal antar individu sehingga menciptakan rasa nyaman
antar sesama.
c.
Team, yaitu kepemimpinan yang
didasarkan dengan keberhasilan suatu organisasi. Adanya kerjasama, pengabdian
dan komitmen yang dibentuk oleh pemimpin dengan bawahan.
d. Task, yaitu pemimpin memandang
efiensi kerja sebagai faktor utama keberhasilan organisasi.
e. Middle Road, yaitu pemimpin yang
menyimbangkan antara keseimbangan tugas dan hubungan manusiawi.
Berdasarkan teori menajerial grid ada
dua orientasi yang dijadikan tolak ukur pemimpin dalam berorganisasi yaitu
hubungan dengan manusia dan tugas. Adanya hubungan antara individu dalam suatu
kelompok seperi atasan degan bawahan, bawahan dan atasan maupun bawahan dengan
bawahan dalam menyelesaikan suatu tugas. Pemimpin, bertugas memberikan arahan
serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan
pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi
organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam
menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin.
Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan
yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua
kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia.
A.M.
Mangunhardjana, SJ, 1976, Kepemimpinan, Kanisius
Prof.
Dr. J. Salusu, M.A. Pengambilan Keputusan Stratejik, Juni 1998 , PT Grasindo.
Sondang
P. Siagan, Teori dqn Praktek Kepemimpinan, 2010, Rineka Cipta