Selasa, 15 April 2014

Kepemimpinan

1.      Arti Penting Kepemimpinan.

     Pemimpin adalah orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya (Fiedler dan Chemers , 1974). Didalam Bahasa inggris pemimpin disebut leader,. Akar katanya to lead yang mempunyai beberapa arti bergerak lebih awal, berjalan didepan, membimbing, menuntun dan menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. Suatu kelompok pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang maksimal. Pemimpin memberi pengaruh besar dan dia adalah sebagai tombak kunci dari kesuksesan suatu kelompok. Menurit Stogdill menjelaskan bahwa kepemimpinan difenisikan sebagai proses mempengaruhi kelompok dalam perumusan dan pencapaian tujuan.
     Seseorang yang menjabat sebagai pemimpinan tidak hanya ingin mencapai kedudukan tertinggi disuatu organisasi. Namun  inti dari kepemimpina adalah fungsi atau tugas. Dia melakukan bukan hanya untyk kepentingan diri sendiri namun untuk mencapai kepentingan bersama disuatu organisasi. Tujuan untuk mencapai keberhasilan berguna dan bermanfaat bagi kesejahteraan kehidupan orang banyak.
     Menurut Bennis dan Nanus (1985) “ Kepemimpinan sering dikatakan mitos, karena merupakan keterampilan yang langka. Ia adalah suatu proses insani, penuh dengan uji coba, menang atau kalah, banyak menyita waktu, sesuatu yang kebetulan. Kepemimpinan adalah Kharismatik.”
     Tujuan kepemimpinan adalah tugas pengabdian , dia bergerak demi menyelesaikan suatu permasalahan demi tujuan cita-cita bersama. Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan menajemn yang kuat agar mengasilkan hasil yang optimal. Kehadiran seorang pemimpin dalam suatu organisasi ialah untuk menggerakkan orang- orang dalam organisasi tersebut.

2.      Topologi Kepemimpinan.

Tipe kempemimpinan menurut Siagan(1997):

a.      Tipe Otoriter, yaitu tipe  dengan gaya kepemimpinan yang mengaanggap organisasi sebagai milik pribadi. Pemimpin ini mempunyai sifat yang egois, egoismenya sangat besar yang selalu memaksa kehendak dan tidak mengenal musyawarah dan tipe kepemimpinan ini sangat keras.

b.  Tipe  Militeristis yaitu tipe dengan gaya kempemimpinan mempunyai sifat Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahan.

c.  Tipe Paternalistik, yaitu tipe dengan gaya kepemimpinan yang mememiliki sifat yqng mengutamakan kebersamaan. Pemimpin yang memperlakukan bawahan seadil dan serata mungkin.

d.  Tipe Kharismatik, yaitu  pemimpin yang diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Adanya keyetarikan yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat banyak. Mereka tidak bisa menjelaskan secara pasti kenapa  mereka mengangumi pemimpin tersebut.

e.    Tipe Demokratis, yaitu tipe kepemimpinan yang sangat mengandalkan team work. Sesuai dengan tujuan awal kepemimpinan. Dimana seorang pemimpin selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi,  senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya.

3.        Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan.

a.        Faktor Kemampuan.

Kemampuan adalah potensi yang dimiliki seseorang yang didapatkan sejak lahir dan didapatkan melalui pendidikan. Dalam kepemimpinan, faktor pribadi yang berupa berbagai kompetensi yang dimiliki sangat mempengaruhi proses kepemimpinannya. Konsepsi kepemimpinan umumnya memusatkan perhatian kepada pribadi pemimpin dengan berbagai kualitas/kemampuan yang dimilikinya.

b.        Faktor Jabatan.

Jabatan adalah struktur kekuasaan yang diduduki oleh pemimpin tersebut. Seorang pemimpin harus memiliki citra tentang perilaku kepemimpinan yang digunakan sehingga sesuai dengan situasi yang menyertainya dan  dia harus memahami konsep peranan role consept dan role ekspektation

c.         Faktor Situasi dan Kondisi.

Disaat situasi tertentu seorang pemimpin terkadang bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikan sesuatu. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agar selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.

4.        Implikasi Menajerial Kepemimpinan dalam Organisasi

Menurut Teori Gril yamg dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton. Mereka membedakan dimensi kepemimpinan menjadi dua yaitu concern for people dan concern for production. Berdasarkan dua aspek tersebut teori ini mengenal 5 gaya kepemimpinan yaitu:
a.       Improvised, yaitu pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu.
b.   Country Club, yaitu pemimpin yang memperhatikan hubungan informal antar individu sehingga menciptakan rasa nyaman antar sesama.
c.        Team, yaitu kepemimpinan yang didasarkan dengan keberhasilan suatu organisasi. Adanya kerjasama, pengabdian dan komitmen yang dibentuk oleh pemimpin dengan bawahan.
d.  Task, yaitu pemimpin memandang efiensi kerja sebagai faktor utama keberhasilan organisasi.
e.  Middle Road, yaitu pemimpin yang menyimbangkan antara keseimbangan tugas dan hubungan manusiawi.

Berdasarkan teori menajerial grid ada dua orientasi yang dijadikan tolak ukur pemimpin dalam berorganisasi yaitu hubungan dengan manusia dan tugas. Adanya hubungan antara individu dalam suatu kelompok seperi atasan degan bawahan, bawahan dan atasan maupun bawahan dengan bawahan dalam menyelesaikan suatu tugas. Pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia.


A.M. Mangunhardjana, SJ, 1976, Kepemimpinan, Kanisius
Prof. Dr. J. Salusu, M.A. Pengambilan Keputusan Stratejik,  Juni 1998 , PT Grasindo.
Sondang P. Siagan, Teori dqn Praktek Kepemimpinan, 2010, Rineka Cipta