A. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah
mencari sebuah solusi atau kesimpulan untuk memilih tindakan yang terbaik dari
sejumlah alternative yang ada. Setiap keputusan akan membuat sebuah pilihan
yang tepat yang bisa berupa opini dan tindakan. Mengambil keputusan adalah
tindakan sentral dalam tugas menajer dalam mengoordinasi usaha organisasi
mencapai sasaran. Keberhasilan informasi adalah bahan vital bagi pengambilan
keputusan dalam situasi yang kompleks (Kast dan Rosenweig, 1979).
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut
Para Ahli
·
George R. Terry
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
·
Sondang P. Siagian
Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
·
James A. F. Stoner
Pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Menurut George R.Terry
dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang
dapat digunakan yaitu :
1.
Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh.
2.
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat karena pengalaman seseorang
dapat memperkirakan keadaan sesuatu. Orang yang memiliki banyak pengalaman akan
lebih matang dalam membuat keputusan.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan ini memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi.
4.
Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya.
5.
Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah
suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses
pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional,
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
·
Kejelasan masalah
·
Orientasi tujuan : kesatuan pengertian
tujuan yang ingin dicapai
·
Pengetahuan alternatif : seluruh
alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
·
Preferensi yang jelas : alternatif bisa
diurutkan sesuai criteria
·
Hasil maksimal : pemilihan alternatif
terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal
B. Jenis
– Jenis Keputusan Organisasi.
Proses
pengambilan keputusan yang dijalankan secara baik akan melahirkan putusan –
putusan organisasi, bauk diputuskan secara pribadi seelah menerima informasi
dari bawahan melalui musyawarah maupun putusan diambil sendiri oleh manajer
tanpa melibatkan bawahan. Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses
pengambilan keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis yaitu.
1. Keputusan
Strategis
Setiap organisasi melahirkan
berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasi
merupakan keputusan strategis.
2. Kebijakan
Operasional
Keputusan opeasinal sangat
menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer
puncak (Drummond, 1995: 13)
Disisi
lain adapula pembagian jenis keputusan berdasarkan maslah yang dihadapi, yaitu
1. Keputusan
yang diprogramkan ( program decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang
dibuat berdasarkan pada masalah yang diketahui secara baik (well-structured
problems) atau masalahnya diketahui secara jelas.
2. Keputusan
yang tidak diprogramkan ( non-pro-grammed decision).
Keputusan ini adalah keputusan yang
diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahuisecara jelas
(ill-structured problems) atau data dan informasinya kurang tersedia
sebagaimana mestinya.
C.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan.
Menurut Terry (1989)
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai
berikut:
1.
Hal-hal yang berwujud maupun tidak
berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.
2.
Setiap keputusan nantinya harus dapat
dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3.
Setiap keputusan janganlah berorientasi
pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.
4.
Jarang sekali ada 1 pilihan yang
memuaskan.
5.
Pengambilan keputusan merupakan tindakan
mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik.
6.
Pengambilan keputusan yang efektif
membutuhkan waktu yang cukup lama.
7.
Diperlukan pengambilan keputusan yang
praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
8.
Setiap keputusan hendaknya dikembangkan,
agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul.
9.
Setiap keputusan itu merupakan tindakan
permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Suatu proses memilih
tindakan yang tepat dari berbagai alternatif yang dianggap tepat untuk
menyelesaikan suatu persoalan menyebabkan pengambilan haruslah menghindari
berbagai sikap yang tidak kondusif bagi lahirnya keputusan yang baik, yaitu:
·
Jangan mengambil keputusan secara
kebetulan.
·
Jangan mengambil keputusan secara
sembrono.
·
Jangan mengambil keputusan tanpa
menguasi atau mengetahui hakikat masalah.
·
Harus memilh dari berbagai alternatif
untuk dianalisis dan jangan hanya satu alterntif saja yang disediakan.
D. Implikasi
Manajerial
a.
Gaya pengambilan keputusan.
b.
Gaya direktif (pengarahan).
c.
Gaya analitis.
d.
Gaya konseptual.
e.
Gaya perilaku.
Sumber:
Nachrowi D., Usman Hardius. 2004. Teknik
Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Grasindo
Syafaruddin, Anzizhan. 2004.
Sistem pengambilan keputusan pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Nachrowi D &
Hardius Usman. 2004. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta: Grasindo