1.
Pengertian dan Karakteristik Kelompok
Kelompok (team)
merupakan satu tipe group yang dapat didefinisikan sebagai sejumlah kecil orang
(a small number of people) dengan ketrampilan (skill) yang saling melengkapi,
yang berkomitmen pada satu maksud bersama, mengarah pada tujuan yang tertentu,
dan pendekatan yang serupa yang mengikat-satukan mereka dalam tanggung jawab
secara mutual. Satu tim ambil bagian dalam pekerjaan kolektif yang dihasilkan
lewat usaha yang terkoordinasi sehingga hasilnya melebihi usaha individu,
tetapi buah dari adanya sinergi. Anggota tim bertanggung jawab bagi pelaksanaan
tugas-tugas baik sebagai individu maupun sebagai group (Cook dan Hunsaker,
2001:352).
Ada
beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kelompok, diantaranya :
1.
Hornby, A.S (1973: 441) “Kelompok adalah
sejumlah orang atau benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama
atau secara alamiah berkumpul”.
2.
Webster (1989: 425) “Kelompok adalah
sejumlah orang atau benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya
sebagai suatu kesatuan”.
3.
Slamet Santosa (1992: 8), “Kelompok
adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan
untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.
4.
Zaltman (1972: 75), “Kelompok adalah
kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan
memberikan arah perilaku kelompok”.
5.
(Cartwright&Zander, 1968; Lewin,
1948) Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi.
6.
Robert K. Merton “Kelompok adalah
sekumpukan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan”.
Karakteristik
Kelompok
1.
Terdiri dari dua
orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun
non verbal.
2.
Anggota kelompok
harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota
suatu kelompok
3.
Mempunyai
struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara
bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.
Anggota kelompok
adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.
Individu yang
tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain
serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
2.
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama
kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu
teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain
setelah kosep ini dicetuskan.
1.
Forming , Pada tahap ini kelompok baru
saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja
sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal
dan belum saling percaya.
2.
Storming, Kelompok mulai mengembangkan
ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas
isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling
terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.
3.
Norming, Terdapat kesepakatan dan konsensus
antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota
kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat
kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
4.
Performing, Kelompok dalam tahap ini
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang
tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu
sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
5.
Adjourning dan Transforming, Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
3. Kekuatan Team Work
Team Work berasal dari bahasa asing terdiri dari dua
suku kata Team dan Work. Tim adalah sekumpulan orang berakal
yang terdiri atas dua, lima, hingga dua puluh orang dan memenuhi syarat
terpenuhinya kesepahaman sehingga terbentuk sinergi antar berbagai aktifitas
yang dilakukan anggotanya. Work (kerja) adalah kegiatan yang
dijalankan oleh tiap individu yang telah terpenuhinya syarat kesepahaman di
dalam tim itu sendiri.
Kerjasama tim atau teamwork Scarnati (2001) sebagai proses yang memungkinkan orang biasa untuk mencapai hasil yang luar biasa. Kekuatan dari sebuah teamwork terletak pada kemampuan kerjasama dari kelompok tersebut. Bisa menyatukan visi dan misinya sehingga dapat mencapai tujuan yang diingginkan kelompok tersebut. Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :
Kerjasama tim atau teamwork Scarnati (2001) sebagai proses yang memungkinkan orang biasa untuk mencapai hasil yang luar biasa. Kekuatan dari sebuah teamwork terletak pada kemampuan kerjasama dari kelompok tersebut. Bisa menyatukan visi dan misinya sehingga dapat mencapai tujuan yang diingginkan kelompok tersebut. Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :
1.
Tidak bersikap
individualistis
Disuatu team
masing-masing individu tidak boleh menunjukan sifat indivudual atau egois.
Karena sifat tersebut akan membuat team tidak akan mencapai tujuan yang
diinnginkan. Sifat saling menghargai, menerima dan terbuka sangat dibutuhkan
disini
2.
Memerikan
kontribusi
Keberhasilan
suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu
yang terlibat. Untuk itu setiap anggota tim harus mampu berperan sesuai dengan
kompetensinya, sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi.
3.
Bersikap
fleksibel
Ada kesediaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Setiap tim harus menjadi
‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta
mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam
situasi persaingan.
4.
Komunikasi
Komunikasi
adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan
yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami
sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus
mengatakannya.
5.
Komitmen
Setiap anggota
harus memberikan komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini
ditandai dengan sikap loyal, semangat untuk mencapai tujuan, berupaya untuk
menampilkan hasil kerja yang berkualitas dan sempurna, bertanggung jawab atas
tindakan yang dilakukannya dan disiplin.
6.
Kepercayaan dan
Saling Menghargai
Dengan saling
percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita.
Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh
berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan.
7.
Patuhilah
Pemimpin
Pemimpin sangat
dibutuhkan karena mampu menggerakkan anggotanya mencapai tujuan perusahaan. Dalam
kerja tim, anggota tim harus bersedia mematuhi pemimpinnya. Meski demikian, ini
tidak berarti pemimpin harus menjadi tiran, yang hanya memaksakan kehendak, dan
anggota hanya sebagai hamba saja.
4. Implikasi Manajerial.
Implikasi
manajerial adalah untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah
perusahaan memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divisi dalam
perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapatberkembang dan bergerak maju dengan
lebih cepat.
·
M. Ahmad Abdul Jawwad, MANAJEMEN TEAM
WORK, PT. Syaamil Cipta Media,2006
·
Drs. Slamet Santosa, M.Pd, Dinamika
Kelompok, Bumi Aksara, 2004
·
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi
Sosial Kelompok dan Terapan, PT Balai Pustaka, 1999
· http://prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmm/images/Jurnal/2012/2.November/1(1-17)husnaina%20mailisa%20safitri.pdf