1.
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh,
rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif
dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum
ke khusus.
Ciri-ciri Paragraf deduktif :
a. Kalimat utama berada di awal paragraf.
b. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian
disusul dengan penjelasan-penjelasan.
Pola Paragraf
deduktif:
Umum,
Khusus,
Khusus,
Khusus.
Contoh Paragraf
Deduktif:
Di zaman sekarang anak-anak dan
remaja lebih hafal dan akrab dengan budaya luar negeri. Anak-anak sangat familiar dengan cerita Tom and
Jerry, Spongebob, Naruto, Avatar (the legend of Ang), serial Barbie, dan cerita
lainnya yang biasa disajikan oleh media televisi. Begitu juga para remaja yang
lebih menggemari cerita serial Harry Potter, Batman, Spiderman, daripada cerita
daerah seperti Ande-ande Lumut, Timun Mas, Roro Jonggrang, dan sebagainya.
Dalam hal permainan saja mereka lebih mengenal UNO, puzzle, dan game-game lain
dari komputer atau PS daripada permainan daerah semisal gobak sodor, engklek,
gundu, dakonan, dan lainnya.
2.
Paragraf
Induktif
Paragraf induktif terletak pada bagian akhir Paragraf. Paragraf ini
diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh,
rincian khusus maupun bukti-bukti yang kemudia disimpulkan atau
digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada akhir Paragraf. Paragraf Induktif dikembangkan
dari pola khusus ke umum.
Ciri-ciri Paragraf Induktif :
a. Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
b. Kemudian, digeneralisasikan menjadi sebuah
kesimpulan berdasarkan penjelasan-penjelasan khusus.
c. Kesimpulan yang merupakan kalimat utama terdapat di
akhir Paragraf.
Pola Paragraf Induktif
Khusus,
Khusus,
Khusus,
Umum
Contoh Kalimat
Induktif :
Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anak membaca buku
sangat berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi
menyala rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap hari. Padahal seorang
dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari
Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan baahwa satu jam
merupakan batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun.
Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang
mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Oleh
karena itu, hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan
buku, ialah waktu.
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-contoh-kalimat-deduktif-induktif-dan-campuran-dalam-bahasa-indonesia.html
diakes 4 mei 2015 22.00 wib
http://ilmubloggersyahdan.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-contoh-kalimat-paragraf.html
diakese 4 mei 2015 22.10 wib