Rabu, 22 Januari 2014

Tugas TOU #1 (Kepemimpinan)

Kasus:

Drs. Hartoyo seorang pensiunan tentara yang melanjutkan karier nya sebagai menejer tingkat menengah dalam departemen produksi disebuah perusahaan. Sudah 6 bulan Hartoyo bekerja di perusahaan tersebut, namun semangat kinerja departemen yang ia pimpin rendah dari sebelumnya. Hubungan Hartoyo dengan bawahannya tidak harmonis. Ahkirnya ia bertanya kepada Drs. Abdul Hakim yaitu menajer departemen keuangan tentang rendahnya semangat kinerja dari departemen produksi.  Abdul memberitahu jika bawahan hartoyo tidak senang karena sikap Hartoyo yang suka membuat keputusan sendiri. Hartoyo pun menyangkal bahwa di dalam tentara dia membuat suatu keputusan untuk dirinya sendiri dan semua bawahan mengharap dia melakukan itu.

Pertanyaan:

1.    Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahanya? Bandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu ditentara.
Jawab: Hartoyo memiliki tipe kepemimpinan yang Otokratis, dimana tipe ini memiliki ciri-ciri yang mengandalkan kekuasaan, keras, perintah diberikan secara paksa, dan jauh dari bawahan. Ciri tersebut sangat cocok untuk Hartoyo. Sifat Hartoyo tersebut tertanam saat dia menjadi Tentara. Seorang komandan memberi perintah kepada prajurit, dan tidak boleh dilanggar. Komandan mempunyai kekuasaan yang besar dan prajurit tidak bisa membatah perintah komandan.
Keuntungan dari sifat kepemimpinan otokratis adalah keputusan bisa diambil lebih cepat karena tipe ini tidak suka bermusyawarah. Kelemahan nya sangat banyak yaitu tidak ada hubungan harmonis antara atasan dan bawahan. Inisiatif dan daya kreatif bawahan sangat dibatasi karena harus sesuai dengan kehendak pemimpinya. Tidak ada teamwork yang terjalin.
Motivasi untuk karyawan hartoyo di departemen produksi adalah adanya keterbukaan antara bawahan dan pimpinan. Jika ingin mencapai suatu prestasi yang tinggi dalam pekerjaan harus adanya kerjasama antara anggota. Tanpa kerjasama tingkat kinerja departemen produksi tidak ada peningkatan sama sekali. Sedangkan untuk bawahan Hartoyo pada saat ditentara yaitu sebagai prajurit harus menjalani perintah dari komanda. Pangkat sangat berpengaruh dalam dunia Angkatan. Semakin tinggi pangkat seseorang semakin tinggi kekuasaan yang dia punya.

2.    Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan untuk merubah keadaan?
Jawab: Jika Hartoyo tidak mengubah sifat nya kinerja departemen produksi akan semakin buruk bahkan bisa membuat perusahaan bangkrut. Sifat Hartoyo juga akan dibenci oleh karyawan yang lain karena tidak suka dengan perilaku Hartoyo. Ini akan membuat kerugian bagi perusahaan sendiri. Posisi Hartoyo tidak lagi dalam lingkungan tentara yang semua perintah yang ia buat harus dilaksanakan oleh bawahannya.
Saran: Harus adanya peringatan kepada Hartoyo. Memberitahukan  bahwa dia tidak berada di lingkungan tentara lagi dan tidak perlu bersikap sebagai komandan. Harus adanya pendekatan antara Hartoyo dan bawahan yang agar menjalin kerja sama yang baik.

Kesimpulan:


Jadi Tipe kepemimpinan dari Hartoyo yang otokratis harus diubah. Saat ini Hartoyo tidak lagi sebagai tentara yang membuat perintah dan dilaksanakan oleh bawahannya. Namun Hartoyo sekarang hanya seorang menajer tingkat menengah dalam departemen sebuah perusahaan. Mengubah pandangan Hartoyo bahwa suatu pekerjaan harus dilakukan dengan kerjasama sebuah tim. Membuka komunikasi dengan bawahan, menjalin kerjasama menjadi sebuah tim yang kompak. Dia harus membedakan kehidupan di tentara dan di pekantoran yang sangat berbeda. Tipe kepemimpinan yang harus dipakai oleh Hartoyo adalah Demokratis yaitu bersikap terbuka, berpartisipasi aktif dalam organisasi, bermusyawarah untuk mencari kesepakatan, dan menghargai potensi individu. Tipe ini sangat bagus digunakan seorang pemimpin yang ingin kerjasama dengan menghasilkan sebuah tim yang bagus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar