Sabtu, 06 Juli 2013

Manusia dan Keadilan

Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak ataupun tidak sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, atau sewenang- wenang. Setiap manusia berhak memperoleh keadilan, sehingga kalau terpaksa harus dituntut. Biasanya untuk mendapatkan keadilan biasanya diperlukan pihak sebagai penengah, dimana posisinya netral tidak memihak kepada siapapun.

Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Keadilan berasal dari kata adil. Menurut W.J.S. Poerwodarminto kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang dan tidak memihak.

Macam-macam Keadilan
      1.      Keadilan Legal atau keadilan Moral.
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
      2.      Keadilan Distributif.
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
      3.      Keadilan Komutatif.
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Kejujuran
Kejujuran, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  berarti ketulusan hati atau kelurusan hati. Seseorang dikatakan jujur apabila ia memiliki ketulusan dan kelurusan hati. Hati yang tulus adalah hati atau perasaan yang ada pada diri seseorang dan memiliki nilai baik. Kejujuran seseorang bersangkutan dengan hati nurani. Nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Apabila dikembangkan, nurani dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Atas keyakinan yang terdapat dalam diri seseorang, kita dapat melihat pribadi seseorang dan menilai hati sesorang itu bersih atau tidak.

Pemulihan Nama Baik
Pemulihan nama baik, yaitu mengembalikan nama baik seseorang yang sudah tercoreng atau buruk domata orang-orang, sehingga pada saat penilaian tersebut ditiadakan dan dicabut orang tersebut akan memliki nama baik kembali. Hubungannya dengan keadilan, merupakan hal yang adil dan manusiawi bagi seseorang untuk dinilai baik dimata orang-orang. Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu , Manusia menurut sifatnya adalah mahluk bermoral, Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan
Pembalasan berasal dari kata balas, artinya cara atau perbuatan yang bertujuan untuk memulangkan kembali apa yang pernah terjadi kepadanya.  Hubungan yang dengan keadilan, pembalasan dapat bersifat positif yang cendrung dengan apek-aspek kerohanian dan bersifat negatif cendrung pada aspek-aspek jasmani.
Pembalasan yang bersifat positif, wujudnya antara lain berupa pujian , imbalan, dan penghargaan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar