1.
Pengertian Kalimat Dasar
Pengertian dari para ahli:
a.
Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa
kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang
mengungkapkan pikiran yg utuh secara ketatabahasaan.
b.
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat
sebagai keseluruhan pemakaian kata yg berlagu, disusun menurut sistem bahasa yg bersangkutan,
mungkin yg dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
c.
Kridalaksana (2001) juga
mengungkapkan kalimat sebagai
satuan bahasa yg secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final, dan secara aktual maupun
potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yg menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yg merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yg membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, &
sebagainya.
Bisa
disimpulkan dari berbagai pendapat bahwa Kalimat dasar adalah kumpulan dari suatu ejaan yang disusun oleh
beberapa kata dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.
2.
Unsur-unsur Kalimat.
Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar maka kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam
sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek,
Predikat, Objek atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
Berikut beberapa unsur
kalimat.
a.
Subjek (S), adalah unsur pokok yang
terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Disebut juga pokok
kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat. Umumnya berupa kata
benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
Misalnya:
·
Joko
Widodo adalah Presiden Republik Indonesia yang baru.
·
Majalah
itu dibeli oleh ibu.
b.
Predikat (P), adalah unsur utama suatu
kalimat di samping subjek. Predikat berfungsi menjelaskan subjek. Biasanya
berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
Misalnya:
·
Melly bernyanyi dengan merdu.
·
Kakak menulis surat untuk melamar kerja.
c.
Objek (O), adalah keterangan predikat
yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib
dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai
tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba
intransitif (kebanyakan berawalan ber-atau ter-) tidak memerlukan
objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan
berawalan me-.
Misalnya:
·
Sonia sedang mengerjakan skripsi.
·
Andi mencore-coret tembok sekolah
d.
Pelengkap (Pel.), adalah unsur kalimat
yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
Misalnya:
·
Diah mengirimi saya buku baru.
·
Mereka
membelikan ayahnya sepeda baru.
e.
Keterangan (K), adalah unsur kalimat yang memberikan
informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya,
memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan
yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung seperti ketika,
karena, meskipun, supaya, jika dan sehingga.
Misalnya:
·
Malam ini, Jason akan kembali ke
Amerika.
·
Mereka memperhatikan materi dengan
seksama.
3.
Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia
a.
Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat, atau kata bilangan.
Misalnya:
·
Mereka /sedang berenang.
S
P (kata
kerja)
·
Ayahnya / guru SMA.
S
P (kata
benda)
·
Peserta penataran ini / empat puluh
orang.
S
P
(kata bilangan)
b.
Kalimat dasar berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
Misalnya:
·
Mereka / sedang menyusun / karangan
ilmiah.
S
P
O
c. Kalimat dasar berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau
adjektiva.
Misalnya:
·
Anaknya / beternak / ayam.
S
P
Pel.
d.
Kalimat dasar berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Misalnya:
·
Dia / mengirimi / saya / surat.
S
P
O
Pel.
e.
Kalimat dasar berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya:
·
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S
P
K
f.
Kalimat dasar berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya:
·
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam
lemari.
S
P
O
K
g.
Kalimat dasar berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau
adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya :
·
Ungu / bermain / musik / di atas
panggung.
S
P
Pel.
K
h.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa
frasa berpreposisi.
Misalnya:
·
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap
bulan.
S
P
O
Pel. K
sumber: