Senin, 06 Oktober 2014

Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa :
      ·         Faktor Budaya atau letak Geografis
      ·         Faktor Ilmu pengetahuan
      ·         Faktor Sejarah

Ragam bahasa berdasarkan media/sarana:

     1.      Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech). Dalam ragam lisan kita menggunakan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Serta kita  dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri- ciri ragam lisan :
·           Unsur suprasegmental (aksen,nada,tekanan) dan paralingual (gerak-gerik tangan, mata, kepala)  memberi efek terhadap komunikasi.
·           Terikat oleh kondisi, situasi, dan waktu.
·           Unsur-unsur dramatikal biasanya dinyatakan tidak lengkap.
·           Adanya lawan bicara
Kelebihan ragam bahasa lisan :
·           Dapat disesuaikan dengan situasi.
·           Faktor efisiensi.
·           Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
·           Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
·           Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
·           Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
·           Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
·           Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
·           Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
·           Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

    2.      Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis kita harus meggunakan  tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Sehingga  kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri- cirri ragam tulisan :
·           Unsur suprasegmental dan paralingual tidak ada sehingga dalam menyusun kalimat harus lebih hati-hati dan cermat.
·           Tidak terikat oleh kondisi,situasi, dan waktu.
·           Unsur-unsur dramatikalnya dinyatakan secara lengkap.
·           Tidak harus ada lawan bicara.
Kelebihan ragam tulis:
·           Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
·           Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
·           Sebagai sarana memperkaya kosakata.
·           Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
·           Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
·           Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
·           Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah

1.      Ilmiah
Ilmiah adalah  karangan ilmu pengetahuan uang menyajikan  tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Karya ilmiah mempunyai 3 ciri yaitu:
1.             Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2.             Bersifat metodis dan sistematis.
3.             Menggunakan ragam bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.
Jenis karangan karya ilmiah yaitu:
·                Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
·                Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
·                Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
·                Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
·                Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

2.      Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku.
Adapun ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu.
·                Ditulis berdasarkan fakta pribadi
·                Fakta yang disimpulkan subjektif
·                Gaya bahasa formal dan popular
·                Mementingkan diri penulis
·                Melebih-lebihkan sesuatu
·                Usulan-usulan bersifat argumentative
·                Bersifat persuasive

3.      Non Ilmiah
Non ilmiah (fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan atau pengalaman pribadi yang ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb. Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu: dongeng, cerpen, novel, drama, roman, puisi dan hikayat.
Karya non ilmiah bersifat:
1.        Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2.        Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.        Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.        Kritik tanpa dukungan bukti.

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar