Minggu, 12 Oktober 2014

FIKSI

Fiksi merupakan sebuah prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasi hubungan – hubungan antar manusia. Fiksi ditulis secara selektif dan dibentuk dengan tujuan memasukan unsur hubungan dan dengan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia (Altenbernd  dan Lewis, 1966 : 14).
Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama, interaksinya dengan diri sendiri serta interaksinya  dengan Tuhan. Tidak benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, sebab fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreatifitas sebagai karya seni. Dengan tujuan memberikan hiburan kepada pembaca disamping adanya tujuan estetik. Contoh dari karya fiksi adalah cerpen, novel, drama dan puisi.
Ciri-ciri karya fiksi: 
      1.      Bersifat rekaan atau imajinasi pengarang
      2.      Bahsa bersifat konotatif
      3.      Tidak memiliki sistematika yang baku
      4.      Memiliki kebenaran relatif
      5.      Memiliki pesan moral tertentu

Dalam teori creative writing, untuk menjadi seorang penulis atau pengarang, pertama-tama harus mampu memilih kata-kata yang akan dijadikan media tulisannya. Karena, kata-kata merupakan senjata utama bagi penulis / pengarang untuk menaklukkan pembaca. Agar dapat memilih dengan leluasa, maka setiap pengarang/penulis wajib kaya atau punya koleksi kata-kata tak terbatas, untuk dirangkai menjadi kalimat. Kata-kata yang dipilih ini akan membuat tulisan baik atau buruk, menarik atau membosankan dan mudah atau sulit dipahami pembacanya.
Kosakata menurut Kridalaksana (1993: 122) sama dengan leksikon. Leksikon adalah (1) komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Sedangkan kosakata dalam KBBI (2001: 597) diartikan sebagai perbendaharaan kata. Pengkayaan kosakata dapat diperoleh dari bacaan, kamus, pergaulan dan penguasaan beberapa bahasa asing. Penggunaan kosa kata ini tergantung pada keperluan masing-masing (menulis untuk fiksi atau non-fiksi). Ada pun yang membuat sebuah tulisan itu mudah dipahami, yaitu:
      ·         Ditulis dengan kata-kata yang mudah dipahami pembacanya (tidak banyak menggunakan istilah asing dan jargon-jargon tertentu yang tidak diketahui awam).
      ·         Apabila ada kata-kata asing atau jargon-jargon tertentu, buat penjelasannya.
     ·         Ditulis dengan kalimat pendek (idealnya 10 – 15 kata, bila lebih dari itu harus ditanda dengan tanda baca yang ketat, agar pembacanya tidak tersiksa) .
      ·         Alur kalimat ditulis linier tidak bersifat ‘labirin’ (bertele-tele), sehingga tulisan terasa mengalir.
      ·         Tidak ada pengulangan kata-kata dan tidak banyak kata sambung seperti: lalu, kemudian, karena, jadi….dst.

Materi kosakata yang dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata antara lain:
      1.      Idiom.
Istilah idiom sering disebut juga ungkapan. Soedjito dalam Asruri (2000: 28) mengemukakan bahwa idiom adalah suatu ungkapan bahasa yang berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur pembentuknya. Konstruksi tersebut tidak dapat diganti atau diubah, maka konstruksi semula menjadi tidak tepat atau berbeda.
Contoh: Kambing hitam makna kambing hitam secara keseluruhan tidak sama dengan kambing maupun hitam.

      2.      Sinonim dan Antonim.
      a.       Sinonim.
Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja (Kridalaksana 1993:198).
Contoh:  Kata mati dan meninggal, kedua kata ini disebut bersinonim. Akan tetapi, kita bisa mengatakan “Kucing itu mati”; tetapi tidak bisa mengatakan “Kucing itu meninggal”.

 b.      Antonim.
Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan. Dikatakan “dianggap” karena sifat berlawanan dari dua kata yang berantonim ini sangat relatif. Ada kata-kata yang mutlak berlawanan ( Chaer, 2006: 390).
Contoh: Kata mati dengan kata hidup, kata siang dengan kata malam, kata kaya dengan kata miskin.

      3.      Makna Denotasi dan Konotasi.
      a.         Denotasi.
          Denotasi adalah kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu, sifatnya objektif (Kridalaksana 1993: 40). Makna denotasi merupakan makna sebenarnya, yaitu makna yang mengacu pada suatu referen tanpa ada makna lainnya, bukan makna kias atau tambahan. Denotasi merupakan suatu makna yang bersifat umum, tradisional, lugas, presedensial, sehingga tidak menimbulkan interpretasi dari pendengar atau pembaca.

b.         Konotasi.
Konotasi adalah aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca) (Kridalaksana 1993: 117). Sedangkan,  menurut Soedjito (dalam Asruri 2000: 31) membagi konotasi menjadi dua golongan, yaitu konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa tinggi, baik, halus, sopan, menyenangkan, sakral dan sebagainya. Sedangkan konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, porno, berbahaya dan sebagainya.

      4.      Kata Baku dan Tidak Baku.
a.         Kata baku.
Kata baku adalah bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang berlaku atau bahasa yang dijadikan tolak ukur atau standar masyarakat pemakai bahasa dan ditentukan sebagai bagian dari ragam baku atau resmi berdasarkan kesepakata. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
b.         Kata tidak baku
Kata tidak baku adalah bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa yang telah ditentukan. kata tidak baku digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, atau bahasa tutur.



KATA BAKU
KATA TIDAK BAKU
Teknik
Tehnik
Manajer
Manager
Ijazah
Ijasah
Nasihat
Nasehat
Apotek
Apotik
Analisis
Analisa
Psikotes
Spikotest

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar