Augmented
Reality (AR) adalah penggabungan antara objek virtual
dengan objek nyata. Menurut Ronald Azuma pada tahun 1997, Augmented Reality adalah menggabungkan dunia nyata dan virtual,
bersifat interaktif secara real time,
dan merupakan animasi 3D. Sejarah tentang Augmented
Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama
Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan mematenkan sebuah
simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun
1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted
display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.
Dengan bantuan
teknologi augmented reality
lingkungan nyata disekitar kita akan dapat berinteraksi dalam bentuk digital
(virtual). Informasi tentang obyek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan
kedalam sistem augmented reality yang
kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layer dunia nyata secara
real-time seolah-olah informasi tersebut adalah nyata.
Augmented
Reality (AR) merupakan salah satu cabang di bidang
teknologi yang belum terlalu lama, namun memiliki perkembangan yang sangat
cepat. Perkembangan augmented reality
pada industri mobile phone juga
mempunyai perkembangan yang paling cepat.
Perbedaan utama dari Augmented Reality dan Virtual Reality adalah virtual reality tidak menggunakan camera feed. Semua tampilan yang
dihasilkan pada virtual reality
adalah animasi ataupun hasil dari rekaman. Sedangkan pada augmented reality, hasil yang ditampilkan merupakan gabungan dari
dunia nyata dan juga hasil animasi atau
komputer.
Penggunaan Augmented Reality
Banyak sekali aplikasi yang menggunakan augmented reality, yang dimaksudkan
untuk digunakan oleh masyarakat umum, seperti augmented reality pada game, browser,
dan aplikasi navigasi. Beberapa ini merupakan contoh dari penggunaan
augmented reality pada bidang- bidang tertentu.
a.
Kedokteran (Medical), Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia
kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin
virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan Augmented Reality pada visualisasi penelitian mereka.
b.
Hiburan (Entertainment), Dunia hiburan membutuhkan Augmented Reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan
oleh hiburan tersebut.
c.
Latihan Militer (Military Training), Militer telah menerapkan Augmented Reality pada
latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan Augmented Reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana
prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti
melakukan perang sesungguhnya.
d.
Engineering Design, Seorang engineering design membutuhkan Augmented Reality untuk menampilkan
hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan Augmented Reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih
detail tentang desain mereka.
e.
Robotics dan Telerobotic, Dalam bidang robotika, seorang operator robot,
mengunakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi,
penerapan Augmented Reality
dibutuhkan di dunia robot.
f.
Consumer Design, Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai
contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi
yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas,
produk yang ditawarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar